Senin, 06 Januari 2014

Karya Ilmiah

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Belakangan ini, di media massa sering diberitakan adanya penumpukan sampah di beberapa kota besar di Indonesia. Penumpukan sampah itu tidak hanya terjadi di satu tempat namun, menjalar hingga penjuru kota bahkan menjalar ke jalan-jalan. Contohnya di kota Bandung, kota yang selama ini identik dengan “Kota Bunga”, saat ini kota tersebut telah menjelma menjadi kota sampah dengan tumpukan sampah di jalan mencapai sekitar 2 meter disertai bau tak sedap dimana-mana.
Sebenarnya pemerintah daerah telah berupaya mengatasi permasalahan sampah ini dengan cara membangun pusat Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Bogor. Akan tetapi, dalam prosesnya tempat ini mendapat kecaman dari penduduk karena letaknya yang dianggap terlalau dekat dengan pemukiman. Tak jarang para pendududk melakukan demonstrasi besar-besaran hingga nekat menghentikan laju truk sampah yang akan “menyetor” ke TPS tersebut. Usaha itupun berjalan tersendat-sendat hingga pada akhirnya tempat tersebut terbengkalai tanpa ada yang serius mengurusnya. Dan kini sampah kian menumpuk di penjuru-penjuru jalan.
Sampah yang ada di sekitar kita terdiri atas 2 macam, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam prose salami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah dan daun.
Banyak cara untuk mengolah sampah, baik organik maupun anorganik, agar tidak mengganggu lingkungan sekitar. Masyarakat banyak memanfaatkan sampah anorganik untuk didaur ulang dan dijadikan barang-barang yang memiliki nilai jual. Namun, hal itu jarang sekali ditemui pada sampah organik. Padahal, penguraian sampah organik yang cepat akan menghasilkan bau tak sedap pada tumpukan sampah organik bila tak segera ditangani dengan benar. Bau tak sedap itu akan mengundang lalat dan berbagai vektor penyakit lainnya berkumpul di tumpukan sampah, yang jelas akan mengganggu kesehatan masyarakat.
Tak pernah kita duga, sampah organik yang biasanya kita buang dan menumpuk sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah, ternyata masih memiliki nilai guna jika kita mau mengolahnya. Salah satu contohnya adalah kulit kentang. Selama ini, baik di rumah maupun di restoran, kentang selalu dihidangkan dalam bagian daging buahnya saja, sedang kulitnya dibuang entah kemana. Akan tetapi menurut penelotian lebih lanjut, kulit kentang justru mengandung 5 kali lebih bnayak zat besi dibanding daging buahnya. (http://www.sedapsekejab.com/Buah dan Sayur untuk Terapi.syahwin nikelas.2006). Selain itu, kulit kentang juga aman dikonsumsi dana dapat diolah menjadi sumber makanan alternatif baru.
Sehubungan dengan itu, untuk mengetahui bagaimana cara mengolah kulit kentang dalam rangka pemanfaatan sampah organik di lingkungan, maka kami menulis karya ilmiah ini, yang berjudul “Pemanfaatan Limbah Kulit Kentang Kuning menjadi Alternatif Sumber Makanan Baru”.
1.2  Perumusan Masalah
Bertitik tolak pada subbab sebelumnya, dapat dirumuskan maslah sebagai berikut.
1.      Bagaimanakah cara memanfaatkan kulit kentang sebagai upaya mengurangi sampah organik lingkungan?
2.      Bagaimanakah cara mengolah kulit kentang menjadi keripik?
3.      Bagaimanakah tingkat kesukaan konsumen terhadap keripik kulit kentang?

1.3  Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut.
1.      Mendeskripsikan cara  memanfaatkan kulit kentang sebagai upaya mengurangi sampah organik lingkungan.
2.      Mendeskripsikan cara mengolah kulit kentang menjadi keripik.
3.      Mendeskripsikan tingkat kesukaan konsumen terhadap keripik kulit kentang.

1.4  Ruang Lingkup Penelitian
1.4.1 Asumsi
         Dalam penelitian ini penulis berasumsi bahwa limbah kulit kentang mempunyai kandungan gizi yang tinggi, yaitu sekitar 5 kali lebih banyak zat besi dibandingkan dengan dagingnya.
1.4.2. Ruang Lingkup
1.      Kentang terbagi atas tiga jenis, yaitu kentang kuning, kentang putih, dan kentang merah. Kulit kentang juga dapat dimasak dengan berbagai variasi olahan, seperti potato skin dan keripik. Akan tetapi yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah sebatas pengolahan kulit kentang kuning menjadi keripik.
2.      Pengolahan limbah kulit kentang menjadi keripik yang dilakukan oleh penulis hanya sebatas pengolahan sederhana atau secara tradisional tanpa menggunakan alat pengolahan modern.
3.      Dalam penelitian ini, penulis hanya sebatas melakukan pengolahan limbah kulit kentang kuning hingga menjadi keripik kemudian dilakukan uji organoleptik pada panelis untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen. Dan dalam hal ini tidak melakukan uji kandungan gizi pada keripik kulit kentang tersebut.

1.5  Metode Pengamatan
Metode pengamatan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah dengan pengisian angket, uji organoleptik, percobaan serta studi literatur.

1.6  Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut.
1.      Sebagai sumber makanan alternative baru
2.      Sebagai salah satu upaya mengurangi sampah organik lingkungan.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asal-usul dan Jenis Tanaman Kentang
      Tanaman kentang ( Solanum tuberosum Linn ) berasal dari daerah subtopika, yaitu dataran tinggi Andes Amerika Utara. Daerah yang cocok untuk budidaya kentang adalah dataran tinggi atau pegunungan dengan ketinggian 1000-3000 meter di atas permukaan laut, curah hujan 1500 mm per tahun, suhu rata-rata harian 180-210C, serta kelembapan udara 80-90%. (http://agrobisnis.deptan.go.id/baku standar kentang.2003)
       Kentang dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu: kentang yang umbi dan kulitnya kuning (kentang kuning), kentang yang kulit dan umbinya putih (kentang putih), serta kentang yang umbinya kuning dan kulitnya merah (kentang merah). Dari ketiga macam kentang di atas, yang paling disenangi adlah kentang kuning karena rasanya enak, gurih, dan empuk serta sedikit berair. (http://www.deptan.go.id/psa/doc/baku_standar_kentang.2003 ). Kentang merupakan bahan pangan pokok di beberapa negara. Di Indonesia umumnya dimanfaatkan sebagai campuran sop dan bahan pembuat bermacam-macam panganan, tetapi tidak sedikit pula yang menjadikannya bahan pangban pokok. Akan tetapi, dibandinghkan dengan produksi kentang di Eropa yang rata-ratanya mencapai 25,5 ton per hectare, produksi kentang di Indonesia masih sangat rendah. (http://agrobisnis.deptan.go.id.baku standar kentang.2003)
Rata-rata hasil per hektar kentang dalam10 tahun terakhir di Indonesia berkisar antara 13-15 ton per hektar, sedangkan potensi hasil kentang pada skala penelitian yang dilakukan di Balai Penelitian Sayuran maupun di petani dengan pemeliharaan intensif dapat mencapai 20-30 ton tiap hectare. (http://www.deptan.go.id/psa/doc/baku_standar_kentang_sumut.htm.2003) Rendahnya hasil tersebut terkait dengan mutu benih yang kurang baik (misalnya terinfeksi virus), teknologi bercocok tanam yang belum memadai, serta iklim yang kurang mendukung. Penanganan pasca panen yang kurangb baik dapat menyebabkan kerusakan pada umbi kentang sebesar 2-10% serta menimbulkan bagian terbuang sekitar 10%. Akan tetapi, meskipun hasil panen rendah, harga kentang di Indonesia cukup murah, yaitu sekitar Rp3000,00-Rp4000,00/kg. (http://agrobisnis.deptan.go.id.baku standar kentang.2003)

2.2 Manfaat Kentang Secara Umum
       Kandungan gizi pada kentang sangat banyak sekali. Kandungan gizi kentang per 100g BDD: Energi 83,00kal; protein 2,00g; lemak 0,10g; karbohidrat 19,10g; kalsium 11,00mg; fosfor 56,00mg; serat 0,30g; besi 0,70mg; vitamin A 0,00RE; vitamin B 10,09mg; vitamin B2 0,03mg; vitamin C 16,00mg; niacin 1,4mg; (sumber: Dra. Emma S. Wirakusumah,Msc., 2001, Buah dan Sayur untuk Terapi). Dibandingkan dengan beras, kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan energinya memang lebih rendah, namun jika dibandingkan dengan umbi-umbian lain seperti singkong, ubi jalar, dan talas, komposisi gizi kentang masih lebih baik. Kentang merupakan satu-satunya jenis umbi yang kaya vitamin C, sedangkan umbi-umbian lainnya sangat miskin akan vitamin C. kebutuhan vitamin C dalam sehari yang mencakup 60mg dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi 200gram kentang. Kadar vitamin lain yang cukup menonjol antara lain adalah niacin dan B1 (tianin). Dengan mengkonsumsi sebuah umbi kentang yang berukuran sedang, sepertiga kebutuhan vitamin C telah tercapai. Demikian juga halnya dengan sebagian besar kebutuhan akan vitamin dan zat besi.
       Kentang mengandung mineral natrium dengan kadar alkalin yang cukup tinggi dan dapat berfungsi untuk meningkatkan pH yang terlalu asam di dalam tubuh. Hal ini akan membuat aktivitas hati menjadi lebih baik, jaringan menjadi elastis, dan otot menjadi lentur. Juga menghasilkan keluwesan tubuh dan berguna untuk proses peremajaan.
      Selain itu, baik untuk pengobatan jantung dan dapat pula digunakan untuk pengobatan Cattarhal ( penyakit hidung tenggorokan yang menyebabkan hidung selalu beringus ). Kandungan protease inhibitornya yang tinggi dapat menetralkan virus-virus tertentu dan menghambat serangan kanker. Inhibitor yang diekstrak dari kentang mempunyai kemampuan sebagain aktivitas yang sangat kuat. Kentang yang dibuat sop bermanfaat bagi pengobatan asam urat, ginjal dan penyakit lambung. Selain itu, juga dapat digunakan untuk mengganti mineral dalam system tubuh. (http://agribisnis.deptan.go.id.2003). Selain bagian isi, kulitnya pun cukup bermanfaat. Bagian ini ternyata  kaya akan asam klorogenik, yaitu polifenol yang mencegah mutasi sel-sel yang mengarah pada kanker. Dalam hal ini kulit kentang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan yang dapat menetralkan radikal bebas yang merusak sel-sel yang akan mengarah pada sejumlah penyakit, termasuk kanker. (http://www.gizi.net,syahwin nikelas/2006). Buah ini mempunyai gizi yang banyak yang terletak dibagian bawah kulitnya, maka beberapa ahli gizi menyarankan jika mengupas kentang agar tidak berlebihan, cukup mengupas kulitnya setipis mungkin karena mengingat terdapat kandungan gizi tersebut. Sesisir kulit kentang mentah jika ditempelkan di kening dapat meringankan sakit kepala, migrain dan sejenisnya. Dapat menyembuhkan lingkaran-lingkaran di bawah mata dan bengkak-bengkak kelopak mata sangat cocok untuk mereka yang khawatir akan pertumbuhan usia. (http://www.gizi.net.syahwin nikelas/2006)

Dari berbagai pustaka dan informasi lainnya dapat disimpulkan bahwa kentang bermanfaat bagi :
·         Pencegahan kanker
·         Pengobatan asam urat, ginjal, system lambung dan jantung.
·         Kesehatan lever, jaringan tubuh dan otot
·         Proses peremajaan sel-sel dan jaringan tubuh
Kelemahannya, kentang mempunyai indeks glycemia yang cukup tinggi dan mengandung solanin. Indeks glycemia yang tinggi dapat menaikkan insulin dan gula darah dengancepat sehingga dapat merugikan penderita diabetes. Kandungan solanin bila terlalu banyak dapat menyebabkan mual, muntah dan diare. Untuk mencegah hal tersebut yaitu dengan cara menurunkan reaksi solanin dengan cara penyimpanan di tempat pendingin atau lembab. (http://agribisnis.deptan.go.id.2003). Lebih istimewa lagi jika kulit kentang dimasak dengan cara di goreng. Adanya minyak goring justru dapat mempermudah penyerapan betakaroten dan antosianinnya.

2.3 Variasi Olahan Kentang
      Teksrur kentang yang lembut membuat kentang dapat diolah menjadi berbagai hidangan. Akan tetapi, kentang yang baik untuk dimasak  adalah kentang yang tidak bertunas, kulitnya mulus, daging nya keras serta tidak ada noda yang dapat menyebabkan pembusukan dari mikroba. Selain itu, hindari memilih kentang yang berwarmna kehijauan, karena selain rasanya agak pahit, kandungan gizinya sudah menurun serta terancam terkena racun solanin. Adapun kentang dapat diolah menjadi beberapa bentuk sepereti berikut:
French Fries
Dijual dalam beberapa variasi bentuk dan rasa. Cukup diolah dengan cara digoreng dalam minyak banyak dan panas. Selalu simpan French fries siap pakai dalam keadaan beku.
Mashed Potato Instant
Olahan kentang berbentuk bubuk dalam kemasan kardus. Pengolahannya hanya tinggal ditambahkan air atau susu cair. Supaya lebih lezat, tambahkan sedikit mentega dan merica bubuk. Setelah dibuka, simpan sisa kentang bubuk dalam lemari pendingin, dalam wadak tertutup rapat.
Potato Skin
Terbuat dari kentang yang dibelah dua dan dikeruk dagingnya hingga berbentuk seperti mangkuk. Dijual dalam keadaan beku. Potato skin bisa diisi dengan aneka isian, ditaburi keju atau tepung roti, kemudian dipanggang hingga matang. Kulit kentang mengandung serat dan aman dikonsumi.

2.4 Kandungan Zat Gizi Kentang
Kentang termasuk kelompok lima besar makanan pokok dunia, selain gandum, jagung, beras, dan terigu. Bagian utama tanaman kentang yang menjadi bahan makanan adalah umbi. Umbi kentang merupakan sumber karbohidrat yang mengandung vitamin dan mineral yang cukup tinggi. Menurut Direktorat Gizi Depkes RI (1981) kandungan gizi umbi kentang dalam 100 gram bahan penulis yaitu mengandung energi sebesar 83.00 kkal, protein 2.00 g, lemak 0.10 g, dan karbohidrat 19.10 g.
2.5 Varietas Kentang di Dunia
1.      Atahualpa
Kentang ini berasal dari Peru, cocok untuk dijadikan olahan dengan dipanggang atau dibakar.

2.      Nicola
Kentang jenis ini tumbuh di Jerman, sangat cocok untuk olahan direbus, dapat juga dipakai untuk salad.


3.      Russet Burbank
Russet Burbank merupakan kentang Amerika klasik, cocok untuk dibakar dan digoreng misalnya dibuat french fries.
                           
4.       Lapin Puikula
Tumbuh di tanah Finlandia, pada tanah basah dan cahaya matahari yang sedang. Cocok untuk olahan dengan teknik rebus, dan bakar.
                       
5.       Yukon Gold
Kentang khas Kanada, dengan tekstur lembut cocok diolah dengan teknik rebus, untuk dijadikan pure (mashed) dan salad serta digoreng.
                        
6.      Tubira
Kentang jenis ini tumbuh di Afrika, memiliki tekstur lembut, kulit berwarna pink dan daging berwarna putih. Cocok untuk Mashed potatoes.
                        
7.       Vitelotte
Kentang varietas ini terdapat di Prancis, dengan kulit berwarna dan daging ungu. Cocok digunakan untuk salad.
                        
8.       Royal Jersey
Satu-satunya varietas kentang yang ada di Inggris, cocok untuk dibuat mashed potatoes, salad dan bake potatoes.

9.      Kipfler
Varietas kentang ini terdapat di Jerman, cocok digunakan pada salad.
                               
1     Papa colorada
Asal muasal kentang ini adalah kentang yang dibeli oleh kapal Spanyol dari pulau Canary pada tahun 1567, cocok untuk dibakar, direbus, dan dipanggang.
                                  
2.6 Manfaat Kentang Bagi Kesehatan
Kentang adalah sumber makanan yang sangat populer. Di beberapa negara, tanaman umbi yang memiliki nama ilmiah, Solanum tuberosum bahkan merupakan makanan pokok disana. Sayangnya, banyak orang makan kentang dalam bentuk french fries atau potato chip yang membuat kentang sebagai salah satu kontributor terhadap serangan jantung.
Tapi menjauhkan diri dari bentuk penggorengan dan lemak yang berlebihan, kentang adalah makanan yang sangat sehat berkalori rendah dan tinggi serat yang menawarkan perlindungan yang signifikan terhadap beberapa penyakit dan menjaga tubuh tetap sehat .Beberapa manfaat kesehatan
  1. Berat badan
    Kentang kaya akan karbohidrat dan kurang protein. Hal ini menjadikan kentang makanan yang ideal bagi mereka yang ingin meningkatkan berat badan. Vitamin yang terkandung dalam kentang seperti vitamin C dan B kompleks juga penting untuk penyerapan karbohidrat.
  2. Pencernaan
    Karena kentang kaya karbohidrat, sehingga mudah untuk dicerna dan memperlancar pencernaan. Hal ini membuat kentang manjadi makanan baik bagi pasien, bayi dan orang-orang yang mengalami masalah pencernaan.
  3. Perawatan kulit
    Vitamin-C, Vitamin B-kompleks dan mineral seperti kalium, fosfor, magnesium, dan seng adalah sumber yang baik untuk kesehatan kulit. Ampas kentang yang dilumatkan dan dicampur dengan madu, juga dapat digunakan sebagai pembersih keriput dan noda kulit lainnya akibat penuaan.
  4. Fungsi otak
    Kinerja otak sangat tergantung pada pasokan oksigen, kadar glukosa, magnesium, vitamin B kompleks dan beberapa hormon, seperti asam amino dan asam lemak seperti omega-3 asam lemak. Kentang memenuhi hampir semua kebutuhan yang disebutkan di atas. Selain itu, kentang juga mengandung zat tertentu seperti seng dan fosfor yang baik untuk otak juga.
  5. Peradangan
    Nutrisi yang terkandung dalam kentang seperti vitamin C, vitamin B dan potasium adalah sumber yang baik untuk meredakan peradangan, baik internal maupun eksternal seperti radang usus dan sistem pencernaan. Karena lembut dan mudah dicerna membuat kentang makanan yang baik bagi mereka yang memiliki luka mulut.
  6. Rematik
    Beberapa nutrisi seperti vitamin, kalsium dan magnesium dalam kentang dapat membantu mengurangi rematik.
     

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
1.      Pembuatan keripik kulit kentang tahap I dilaksanakan di rumah Devian Amilla di Jalan  Serayu III Medan Krio, pada tanggal 24 Desember 2012.
2.      Pembuatan keripik kulit kentang tahap II dilaksanakan di rumah Nuri Dwi Tria Pratiwi Pulungan di Jalan Nenas, Binjai, pada tanggal 25 Desember 2012.
3.      Pengumpulan kulit kentang dilakukan dengan cara membeli kentang, lalu dipisahkan antara kulit dengan dagingnya di rumah Devian Amilla di Jalan Serayu III Medan Krio, pada tanggal 24 Desember 2012.
4.      Uji organoleptik untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap keripik kulit kentang dilaksanakan oleh antar anggota kelompok dan beberapa orang teman.

3.2 Alat dan Bahan
      3.2.1 Alat dan Bahan Pembuatan Keripik Kentang
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan keripik kulit kentang adalah sebagai berikut : kulit kentang, air, kapur sirih, tepung kanji, tepung beras, garam dapur, blender, minyak goreng, ketumbar, kemiri dan bawang putih.

3.3 Prosedur Kerja atau Cara Kerja
      3.3.1 Keripik Kulit Kentang Tepung
Alat dan Bahan:
a.       Kulit kentang 200 gr
b.      Air  200cc
c.       Kapur sirih 5 gr
d.      Tepung kanji 100 gr
e.       Telur yang telah dikocok 2 sdm
f.       Garam dapur 1 sdm
g.      Minyak goreng 200cc
Cara pembuatan :
a.       Kulit kentang yang terkumpul di cuci hingga bersih.
b.      Masukkan kapur sirih dan garam ke dalam air kemudian aduk hingga merata, lalu diamkan hingga semuanya mengendap.
c.       Rendam kulit kentang ke dalam larutan air kapur sirih sekitar 15 menit.
d.      Angkat kulit kentang yang telah direndam sebelumnya kemudian meniriskannya hingga kering.
e.       Kulit kentang yang telah ditiriskan kemudian digoreng setengah matang dengan api kecil, kemudian ditiriskan hingga kering.
f.       Celupkan kulit kentang ke dalam telur yang telah di kocok dan diberi garam, kemudian digulung-gulingkan di atas tepung kanji hingga merata.
g.      Digoreng dalam minyak goreng 200cc dengan api panas.
h.      Meniriskan keripik kulit kentang tepung, kemudian menyajikannya hangat-hangat sebagai teman minum kopi.
3.3.2 Rempeyek Kulit Kentang
Alat dan Bahan:
a.       Kulit kentang 200 gr
b.      Air  200cc
c.       Kapur sirih 5 gr
d.      Tepung kanji 50 gr
e.       Tepung beras 50 gr
f.       Garam dapur 1 sdm
g.      Blender 1 buah
h.      Minyak goreng 200cc
i.        Ketumbar 1 sdt
j.        Kemiri 1 sdt
k.      Bawang putih 1 siung
Cara pembuatan :
a.       Kulit kentang yang terkumpul dicuci hingga bersih.
b.      Masukkan kapur sirih dan garam ke dalam air kemudian mengaduknya hingga merata, lalu diamkan hingga semuanya mengendap.
c.       Rendam kulit kentang ke dalam air kapur sirih selam 15 menit.
d.      Angkat kulit kentang yang telah di rendam sebelumnya kemudian meniriskannya hingga kering.
e.        Haluskan kulit kentang di dalam blender bersama dengan campuran bumbu bawang putih, ketumbar, kemiri, lalu hasilnya diletakkan ke dalam wadah berukuran besar.
f.       Campurkan tepung kanji dan tepung terigu ke dalam adonan kulit kentang.
g.      Goreng adonan ke dalam minyak dengan api panas, caranya sama seperti saat menggoreng rempeyek.
3.3.2    Penelitiaan dengan Uji Organoleptik untuk Mengetahui Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Keripik Kulit Kentang
            Setelah selesai membuat keripik kulit kentang, kami mengujicobakannya pada beberapa responden, kemudian para responden diminta untuk memberi apresiasinya.
3.4  Rancangan Percobaan
Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan percobaan observasi kualitatif. Hasil dari keripik kulit kentang yang telah dibuat, diamati rasanya dengan cara diujicobakan kepada responden untuk percobaan tahap I dan Tahap II. Apresiasi yang diberikan para responden kami masukkan ke dalam angket.
Angket tersebut berisi pendapat tentang rasa (sangat enak, enak, biasa, tidak enak, sangat tidak enak), jenis olahan keripik kulit kentang yang paling disukai, ada tidaknya kemiripan rasa dengan keripik kentang, dapat tidaknya keripik kulit kentang menjadi alternatif sumber makanan baru, dapat tidaknya pengolahan limbah kulit kentang mengurangi jumlah sampah organik yang ada di lingkungan sekitar, pendapat mengenai cara yang lebih efektif dalam upaya mengurangi sampah organik di lingkungan sekitar, dan khusus untuk percobaan tahap I ditambah dengan pertanyaan mengenai rasa favorit.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini di kumpulkan dengan cara studi literature, percobaan, uji organoleptik, dan meminta pendapat atau respon. Data yang didapat dengan studi literature berasal dari beberapa website di internet, yang kemudian digabungkan dan ditulis pada Bab II.
Percobaan membuat kulit kentang dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, pada tanggal 24 Desember 2012 adalah saat pertama kali membuat keripik kulit kentang, sehingga hasilnya belum memuaskan. Percobaan kedua yang dilakukan pada tanggal 25 Desember 2012 hasilnya jauh lebih baik dan penulis dapat mengembangkan cara lain untuk mengolah keripik kulit kentang sehingga hasilnya jauh lebih baik. Hasil respon dari para responden penulis masukkan ke dalam angket. Data yang diperol;eh dari angket kemudian di kumpulkan dan ditulis dalam bentuk persentase.

 


DAFTAR PUSTAKA
1.      Departemen Pertanian.2003.Baku Standar Kentang,(http://www.deptan.go.id/psa/doc/baku_standar_kentang, diakses pada tanggal 23 desember 2012)
2.      Departemen Pertanian.2003.Agribisnis,(http://agribisnis.deptan.go.id, diakses pada tanggal 23 Desember 2012)
3.      Nikelas, syahmin.2006.Buah dan Sayur untuk Terapi,(http://www.sedapsekejab.com, diakses pada tanggal 23 Desember 2012)


2 komentar:

  1. Membantu sekali... :) Terimakasih banyak... Sangat membantu tugas saya... :)

    BalasHapus